MUSIK JEPANG
A. Sejarah musik jepang
Musik di Jepang disebut
ongaku, yang bila diterjemahkan secara langsung dapat diambil untuk
berarti sebagai suara untuk kenyamanan. Meskipun saat ini sebagian besar
dikenali oleh dunia luar untuk pop, permen karet jenis lagu, musik
Jepang pada dasarnya adalah sebuah kombinasi eclectic pengaruh musik
dari seluruh dunia. Sebesar itu penting dalam tradisi dan sejarah lokal,
dengan skala, namun gaya dan instrumen yang dipinjam dan merebeh
diadaptasi dari negara-negara tetangga seperti Cina, Korea dan
Indonesia, dan telah berkembang untuk mengintegrasikan gaya musik Barat
seperti jazz, rock, ska dan reggae .
Ada penekanan pada kata-kata definitif daripada yang instrumentasi Asia
Timur dan satu sarjana musik ini telah diberikan kepada Jepang untuk
hal cinta dan keasyikan dengan upacara. Beberapa contoh ini akan menjadi
shomyo, atau Buddha chanting dan Jepang kaum lagu atau min’yo. Ada
segala jenis min’yo tetapi secara umum dapat dikelompokkan menurut
kesempatan ketika mereka dinyanyikan. Ada kerja lagu, lagu keagamaan,
lagu yang digunakan selama gatherings khusus seperti pernikahan,
pemakaman dan perayaan dan lagu untuk anak-anak atau lullabies. Ini lagu
yang paling sering dikirimkan lewat lulus atau keluarga generasi. Lama
satu bentuk musik tradisional yang datang dari utara Ainu di Jepang akan
menjadi yukar, atau peniruan bentuk puisi atau epos epics dalam lagu.
B. Perkembangan Musik Jepang
Disc Jockey (DJ) dan
produser musik hip-hop sangat tertarik pada perangkat audio Jepang
produksi akhir 1970-an dan awal 1980-an. Technics 1200 merupakan pilihan
terbaik DJ, dan Roland TR-808 Rhythm Composer memiliki karakter bas
yang kuat. Pokoknya, menyimbolkan dance elektrik serta musik hip-hop.
Dalam 20 tahun terakhir,
jumlah piringan hitam yang terjual mencapai 10 kali lipat, dengan harga
berlipat ganda. Intinya, phonograph sudah dianggap sebagai instrumen
musik, bukan sekadar alat perekam. Perangkat DJ juga buatan Jepang, baik
Technics maupun Vestax.
C. Ragam Musik Jepang
Ada
dua jenis dalam musik tradisional Jepang: seni musik dan musik yang
diterapkan pada drama. Seni musik memiliki beberapa gaya yang berbeda,
masing-masing yang didirikan secara terpisah di masing-masing periode
sejarah Jepang. Secara umum, musik jepang lebih mengutamakan vocal dari
pada instumennya. Selain itu, musik tradisional Jepang sering
dikembangkan sebagai bagian dari drama seperti Noh, Kabukl, dan Bunraku.
Contoh dari beberapa musik jepang adalah
Gagaku
Gagaku adalah musik yang
dilakukan di Pengadilan terutama di kalangan kaum bangsawan dan berkuasa
atas kelas. Gagaku diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu asli
asing, asli jepang dan campuran. Dalam perkembangannya gagaku digunakan
dalam musik kontemporer
b. Noh-Noh
Pada akhir abad 14
berkembanglah seni drama Noh dengan sendiri yang disebut Nohgaku musik,
dan menari yang dikenal sebagai Shimai. Noh sangat bergaya simbolis dan
drama, dan biasanya dilakukan oleh beberapa musisi dan aktor laki-laki.
Nohgaku memiliki dua elemen di dalamnya: vokal dan instrumental. Bagian
vokal yang bernama Utai dilakukan oleh kedua pelaku dan chorus dari
delapan laki-laki dan memberitahu jalan cerita. Biasa menceritakan kish perjuangan jaman dahulu.
D. Instrumen musik Jepang
Kebanyakan genre musik
Jepang sampai saat ini masih banyak yang menggunakan shamisen, atau
tiga-gesekan alat musik paling sering disebut sebagai gitar Jepang.
Dalam kouta, atau lagu singkat biasanya dinyanyikan oleh Geisha dan
nagauta atau lagu lama seperti yang dilakukan di Jepang dan teater
Kabuki noh, shamisen yang menyediakan backbone untuk instrumentasi.
Sebuah evolusi dari jiuta atau bersahaja, gaya
klasik shamisen musik dan dikembangkan oleh musisi buta Shirakawa
Gunpachiro dan Takahashi Chikuzan adalah tsugaru-jamisen di mana
terdapat lebih bebas dan improvisasi flashy fingerwork pada instrumen.
Instrumen lain yang paling
sering digunakan di Jepang adalah musik Taiko, atau drum Jepang. Ketuk
ini instrumen tanggal sejauh kembali sebagai 6. dan 7. Abad, dan selama
masa perang itu digunakan terutama untuk menjaga musuh di teluk dan
untuk menyampaikan perintah ke pejuang. Taiko yang datang dalam berbagai
ukuran dan biasanya merupakan bagian integral dari ensembles khususnya
musik selama festival.
Ada lainnya instrumen
tradisional Jepang seperti biwa, pendek berkerah fretted lute; yang
ryuteki, seruling yang terbuat dari bambu dan digunakan dalam gagaku
yang merupakan gaya musik yang berhubungan dengan Jepang Imperial Court;
yang kokyu, string diputar dengan instrumen sebuah busur yang memiliki
bentuk, suara dan unik bohong ke Jepang tidak seperti shamisen. Yang
berpola kokyu bahkan telah di non-tradisional seperti Jepang genre musik
jazz dan blues.
Perkembangan pada akhir 19. Dan awal abad ke-20 membuka telinga dari
orang Japanese ke genre baru seperti enka, di Jepang versi Amerika
sensasionil negara ballads, pop atau kayokyoku Barat. Kayokyoku nanti
berkembang ke J-pop Jepang atau pop – sebuah gaya
yang lebih pasti dengan pengaruh Barat. Rock and roll dengan sweeping
seluruh dunia pada tahun 1960-an dan 1970-an, J-rock atau rock Jepang
yang menyerang scene musik Jepang juga.
MUSIK JEPANG
06.02 |
Label:
MUSIK JEPANG
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar